Mediafloresnews. Com – Matim – Besarnya suatu bangsa sangat ditentukan oleh keterlibatan para pemuda. Sejarah mencatat, bahwa pemuda memiliki peran sangat penting dalam setiap perubahan yang terjadi di negeri ini. Banyak sekali peristiwa sejarah kemerdekaan hingga sekarang. Sumpah pemuda pada 1928 adalah bukti satu tonggak utama dalam sejarah pergerakan kemerdekaan Indonesia.
Indonesia sebagai negara demokrasi terus mengalami tantangan dalam pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada). Meski Pilkada merupakan alat penting dalam penentuan arah kebijakan lokal, banyak dari hasil Pilkada tidak memberikan perubahan signifikan dalam kehidupan masyarakat. Korupsi, birokrasi yang lamban, dan kebijakan yang tidak efektif masih menjadi momok yang menghambat kemajuan daerah. Generasi muda, yang seharusnya menjadi motor perubahan, seringkali merasa terpinggirkan dan kurang dilibatkan dalam proses politik ini.
Peran mahasiswa dan generasi muda sangat krusial dalam menentukan masa depan bangsa. Namun, rendahnya partisipasi pemuda dalam Pilkada seringkali menjadi hambatan utama. Banyak dari mereka merasa suara mereka tidak didengar atau tidak berpengaruh, sehingga apatisme politik pun berkembang. Kurangnya pendidikan politik dan minimnya keterlibatan aktif dalam proses Pilkada memperburuk keadaan ini. Padahal, tanpa keterlibatan generasi muda, sulit untuk berharap adanya perubahan yang signifikan dalam tata kelola daerah.
Selain itu, sistem politik yang kerap kali dikuasai oleh elit-elit lama dengan kepentingan pribadi semakin menjauhkan harapan akan perubahan. Kampanye yang sarat dengan janji-janji manis namun minim realisasi membuat banyak pemilih muda skeptis terhadap seluruh proses demokrasi ini. Mahasiswa, yang memiliki intelektual dan energi yang cukup untuk melakukan perubahan, seringkali terjebak dalam ketidakpedulian dan pesimisme.
Praktek demokrasi kita juga belum sepenuhnya ideal. Pemilu 2024 baru saja lewat orang-orang sudah bersiap untuk Pilkada 2024. Akhirnya, peran pemuda sebagai generasi penerus bangsa sangat berarti bagi demokrasi kita. Maju atau mundurnya demokrasi Indonesia sangat ditentukan oleh pemudanya. Pilkada 2024 adalah kesempatan bagi pemuda untuk membuktikan bahwa demokrasi Indonesia masih memiliki harapan di tengah maraknya praktek politik uang. Demokrasi Indonesia masih bisa bertahan meski di berbagai platform media sosial bertebaran konten-konten kampanye hitam yang menebarkan kebencian. Dan segala pelanggaran pemilu tidak akan ada artinya karena sejak dini kita telah mempersiapkan generasi muda yang sadar akan pentingnya Pilkada yang berintegritas. Tentunya dengan cara-cara yang bermartabat pemuda akan mempersiapkan diri menjadi penerus generasi yang sekarang menduduki posisi strategis di dalam lembaga penyelenggara Pilkada Biarkan pemuda menekuni pekerjaan di bidangnya namun tetap memiliki kesadaran bahwa pemuda harus ikut berpartisipasi dalam mengawal Pilkada 2024.
Untuk mengubah kondisi ini, mahasiswa dan generasi muda harus memanfaatkan Pilkada sebagai momentum strategis untuk menciptakan perubahan.
(Jainudin Rasad)